Selasa, 03 Januari 2012

Part 7 "Jatuh pada sebuah nama"

Hai semuanya ?! Apa kabar ? hemb, kali ini saya sendiri akan mulai ngelanjutin cerpen yang memang udah lama tidak di posting - posting lanjutan ceritanya. Ini di karena kan kesibukkanku untuk mempersiapkan UAN yang udah di depan mata. Ok, langsung aja kita baca lanjutan ceritanya... 1...2...3..... Selamat Membaca !!

Pada saat istirahat.............
Sinta dan Sari berjalan menuju sebuah taman yang biasa mereka tempati untuk sekedar mengobrol dan curhat - curhat ala remaja wanita. Kedua sahabat itu pun lalu duduk di sebuah kursi panjang berwarna putih. Tampak Sinta termenung. Sari yang heran itu pun lalu mengajak sahabatnya itu berbicara.
"Sinta, kamu kok melamun sih ? Ada apa ?" Tanya Sari.
Sinta yang termenung itu pun hanya bisa menggeleng dan berkata.
" Tidak ada apa - apa kok Sar. Aku cuman bingung aja nih. Kenapa ya, di dunia ini cinta itu harus ada ? dan kenapa juga hati ini terkadang sengat mudah sekali jatuh Cinta ?" Jawab Sinta.
" Ehm, kalo masalah itu sih aku belum tau Sin. Soalnya Aku belum pernah ngerasain yang namanya CINTA sih. Oh iya, doain Aku ya Sin. Pulang sekolah nanti Aku ingin mengungkapkan perasaanku sama Danar. Semoga saja dia mau menerima cintaku ini apa adanya." kata Sari dengan polosnya.
Mendengar pembicaraan temannya itu, Sinta mendadak kaget, dan merasa sakit. Pria yang kini masih menjalani hubungan dengannya akan di tembak oleh sahabatnya sendiri.
" Kamu yakin dengan pilihan kamu Sar ? Kalau kamu yakin, ya udah tembak aja. Mumpung janur kuningnya belum melengkung tuh. He he he... !" Kata Sinta.
Dalam hatinya ia khawatir Danar akan menerima sahabatnya itu sebagai gebetannya. Di sisi lain, Sinta sebenarnya ingin mengatakan bahwa Danar adalah Pria yang sudah menjalani hubungan dengannya. Ia tidak tega jika mematahkan semangat temannay yang sedang berapi - api itu. Dalam pikirannya saat ini, mudah - mudahan saja Sari mendapatkan hikmah di balik semua kejadian setelah ia mengungkapkan perasaannya kepada Danar.
Bel masuk pun berbunyi. Kedua sahabat karib itu pun berjalan bersama memasukki kelas.
....Bersambung...................