Sore itu, hujan tak henti - hentinya membasahi kota Pontianak. Seorang gadis tampak melamun di jendela kamar, menuggu kehadiran sahabatnya yang berjanji akan datang menemuinya sore ini di rumah.
Setengah jam berlalu....
Tak tampak batang hidung Sinta sahabatnya. Ia mulai ragu dengan janji sahabatnya itu. Tak lama kemudian terdengar suara ketukan dari pintu rumahnya.
Tok.....tok.......tok.........
"Iya, tunggu bentar." Kata Sari sambil berlari - lari kecil menuju pintu rumah.
"Oh, kamu Sinta ? Akhirnya, Aku kira kamu tidak mau datang. Silahkan masuk." Kata Sari.
Sinta pun berjalan perlahan menuju sofa cream yang ada di ruang tamu. Sari pergi ke dapur utuk membuatkan Sinta segelas teh hangat.
"Jadi, ada masalah apa nih Sar ?" Tanya Sinta memulai pembicaraan.
"Aku, heran Sin. Danar akhir - akhir ini sering mencari perhatian kepadaku kayaknya." Kata Sari.
"Ehm, jangan ge er dululah Sari." Kata Sinta.
"Ih, kamu ini. Kamu nggak ngerasaain sih. Beneran Aneh lo Si Danar. Atau Jangan - jangan ?" Kata Sari menduga - duga.
"Jangan - jangan apa ? Ehm, khayalanmu terlalu tinggi." Kata Sinta.
"Hem, he he he. Udah ah, bahas yang laen." Kata Sari.
Bersambung...
lnjutinnya entar aja yah ?
perut udh ngk bisa di ajak kompromi. See you again...................
